Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) berbincang dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo saat acara pelantikan pada rapat paripurna istimewa DPRD DKI Jakarta, Senin (15/10/2012). Jokowi dan Ahok menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk periode 2012-2017. | TRIBUNNEWS/HERUDIN
JAKARTA, KABARJOKOWI.BLOGSPOT.COM.com - Basuki Tjahaja Purnama heran dengan pernyataan lembaga Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) yang menyebutkan blusukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memakan anggaran hingga Rp 26,6 miliar. Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mencurigai FITRA sengaja membentuk opini publik, kalau mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo lebih hemat daripada Jokowi.
"Kamu jangan kasih kesan seolah-olah Pak Fauzi Bowo itu lebih hemat daripada Pak Jokowi. Terus dikasih kesan seolah-olah Pak Jokowi blusukan pakai anggaran ini," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Pernyataan itu dilontarkan oleh Basuki karena FITRA membandingkan dana operasional yang digunakan Jokowi-Basuki dengan dana operasional yang digunakan Fauzi Bowo-Prijanto. Dana operasional itu memiliki selisih hingga Rp 9 miliar.
Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, aksi blusukan hanya menggunakan kaki, dan tidak membutuhkan modal apapun, karena Jokowi telah memiliki mobil dinas. Modal itu hanya digunakan kalau ada peristiwa, bencana, maupun gesekan yang terjadi antar warga, misalnya seperti gesekan yang terjadi di Kali Pasir, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Pernyataan FITRA itu, menurut Basuki, sudah merupakan pesanan salah satu partai politik yang takut akan aksi blusukan Jokowi dan ingin meniru aksinya untuk Pemilu 2014. "Jadi, menurut saya FITRA ini ada maksud apa? Ingin membangun kesan, terus ada partai politik yang masuk, dan seolah-olah membuat pernyataan tidak boleh blusukan karena habiskan duit begitu banyak. Jadi, saingan 2014 jangan begitu caranya dong. He-he-he," kata Basuki.
Basuki pun balik menantang FITRA untuk membuka anggaran mana yang disebut dengan anggaran blusukan. Selain itu, ia juga meminta FITRA untuk menunjukkan anggaran-anggaran mana saja yang di mark up.
Menurutnya, pemerintahan Jokowi-Basuki-lah yang telah mengajarkan FITRA untuk lebih pintar dalam membuka dan membaca anggaran. "Saya suruh buka, buat coba cek, mana yang di- mark up? Kasih tahu ke saya. FITRA ini sudah main politik," tegasnya.
Sekadar informasi, FITRA memaparkan anggaran blusukan 2013 Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama mencapai Rp 26,6 miliar lebih. Jumlah tersebut, ternyata lebih mahal dibanding dengan gubernur dan wakil gubernur DKI terdahulu, Fauzi Bowo dan Prijanto. Anggaran blusukan Fauzi Bowo saat itu hanya mencapai Rp 17,6 miliar pertahunnya. Anggaran tersebut berasal dari APBD 2012. Biaya tersebut masuk dalam Belanja Penunjang Operasional. Dengan jumlah tersebut, antara Jokowi dan Foke terdapat selisih anggaran blusukan sebesar Rp 9 miliar.
Editor : Ana Shofiana Syatiri
Belum ada komentar untuk "Basuki: Seolah"
Post a Comment