JAKARTA, KABARJOKOWI.BLOGSPOT.COM.com - Sulitnya mengakses moda transportasi sering dirasakan oleh para difabel. Fasilitas yang tak berpihak bagi difabel membuat mobilitas mereka terhambat. Bahkan, Gubernur DKI Joko Widodo penasaran, bagaimana selama ini mereka mengakses transportasi yang ada.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat ia mengikuti para difabel dalam acara Jakarta Barrier Free Tourism, Kamis (4/7/2013) pagi. Rombongan mereka berkeliling Jakarta dengan mengendarai kendaraan umum dimulai dari shelter transjakarta Balaikota Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Beberapa peserta berkursi roda ingin memasuki bus transjakarta yang telah menghampiri shelter.
'Tunggu-tunggu, saya mau lihat dulu bagaimana cara mereka masuk shelter busway,' ujar Jokowi saat rombongan pindah shelter.
Cara difabel berkursi roda masuk ke transjakarta memang cukup sulit. Selain pintu yang sempit, jumlah calon penumpang yang banyak membuat mereka kerap terdesak.
Tidak hanya itu, jarak antara ujung lantai shelter dan bus tidak sama, ada yang sempit, terkadang lebar. Hal itu yang membuat kaum difabel berkursi roda harus dibantu oleh orang lain untuk masuk ke dalam bus. Untunglah, dalam acara itu ada beberapa orang relawan yang ikut hadir membantu para difabel menggunakan moda transportasi umum. Jokowi tidak bisa membayangkan bagaimana jika mereka sendirian.
'Wah, memang harus dibantu. Bagaimana kalau sendirian, pasti susah memang,' ujar Jokowi.
Kesulitan kaum difabel tak hanya di situ. Begitu bus yang ditumpangi transit di shelter Senen, Jakarta Pusat, mereka sangat bergantung pada relawan. Ini dikarenakan antara shelter satu dan lainnya disambungkan anak tangga sepanjang lebih kurang 4 meter dengan koridor jalan yang sempit. Alhasil, kursi rodanya ditandu hingga ke permukaan shelter yang rata.
Jika sudah demikian, aktivitas yang sangat memakan ruang gerak dan waktu itu sering mengakibatkan calon penumpang lain menunggu di belakangnya. Mereka tampak tak sabar karena perjalanan mereka terhambat.
Dalam acara itu, Jokowi yang didampingi beberapa kepala dinas terkait tidak menyelesaikan jalan-jalan itu sesuai rute terjadwal. Ia berpisah dari rombongan di shelter Senen sekitar pukul 09.45 WIB karena harus menghadiri acara bersama Presiden RI.
Sebelum berpisah, Jokowi mengakui bahwa aksesibilitas kaum difabel terhadap sejumlah fasilitas publik di Jakarta masih kurang. Oleh sebab itu, Jokowi akan mengakomodasi masukan kaum difabel serta akan mengupayakan terlaksananya fasilitas bagi mereka.
Editor : Laksono Hari Wiwoho
Belum ada komentar untuk "Jokowi Penasaran Bagaimana Kaum Difabel Naik Transjakarta"
Post a Comment