JAKARTA, KABARJOKOWI.BLOGSPOT.COM.com - Banyak survei menunjukkan tingginya elektabilitas Jokowi. Yang terakhir, survei Pusat Data Bersatu (PDB) menyebutkan, tingginya elektabilitas Jokowi disebabkan banyaknya kaum hawa yang menggandrungi sosok Gubernur DKI Jakarta itu. Politisi PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, mencoba menganalisis apa yang menyebabkan para perempuan, terutama ibu-ibu, suka sosok Jokowi.
"Orang bisa lihat ketertarikan karena banyak hal mulai dari cara omong, penampilan. Tidak selalu soal fisik. Untuk kasus Jokowi, dia punya kesan kebapakan melayani semua dan program-programnya yang pro pada ibu-ibu," ujar Ganjar di Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Menurut Ganjar, ibu-ibu suka pada karakter kebapakan dan program-program yang ditawarkan Jokowi. Gubernur Jawa Tengah terpilih ini mencontohkan, program Kartu Jakarta Sehat yang menjadi nilai jual Jokowi menjadi tinggi di mata kaum hawa.
KABARJOKOWI.BLOGSPOT.COM. com/Indra Akuntono Politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo
"Biasanya ibu-ibu itu paling gampang dipikat pakai program yang mengurangi beban hidupnya seperti biaya pendidikan sampai pengobatan," ujarnya.
Ganjar mengakui, Jokowi punya modal elektabilitas yang kuat akibat solidnya dukungan dari kalangan kaum hawa. Ibu-ibu, lanjutnya, adalah basis pemilih yang cukup loyal. Selain itu, ibu-ibu juga berperan aktif melakukan sosialisasi dari mulut ke mulut.
PDI-P tak mau gegabah
Meski Jokowi mempunyai modal elektabilitas yang kuat, tetapi Ganjar menegaskan partainya tak akan gegabah memilih mantan Walikota Surakarta itu maju dalam pemilihan presiden. PDI Perjuangan, sebut Ganjar, akan menunggu terlebih dulu hasil pembahasan RUU Pilpres di parlemen dan juga hasil pemilu legislatif.
Berdasarkan hasil survei PDB yang dilakukan pada 11-18 Juni 2013, Jokowi lagi-lagi ada di posisi teratas sebagai kandidat capres. Survei yang khusus dilakukan pada kaum hawa, menyebutkan tingkat dukungan Jokowi mencapai 16,1 persen. Sementara itu, posisi selanjutnya ditempati oleh Prabowo Subianto (7,8 persen), Megawati Soekarnoputri (7,3 persen), Aburizal Bakrie (4,8 persen), Jusuf Kalla (2,9 persen), dan Wiranto (1,3 persen).
Editor : Caroline Damanik
Belum ada komentar untuk "Mengapa Ibu"
Post a Comment