Tribunnews.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpendapat, lebih baik Joko Widodo memenangi Pemilu Presiden 2014 dibandingkan mencalonkan diri kembali pada Pemilu Presiden 2019 dan baru menang pada saat itu.
Basuki berpendapat, kalaupun Jokowi gagal memenangi Pemilu Presiden 2014, maka Jokowi hampir pasti akan merajai Pemilu Presiden 2019. Sementara itu, kata dia, pada kurun 10 tahun mendatang, ada dua tantangan besar yang akan menjadi penentu nasib bangsa.
Dua tantangan itu, sebut Basuki, adalah perdagangan bebas di Asia Tenggara (AFTA) 2015 dan bonus demografi pada 2025. 'Kalau beliau sekarang jadi presiden, kita masih bisa lihat karakternya, betul enggak nih bisa membantu,' kata Basuki, di sela kunjungannya di kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin (21/7/2014).
Basuki berpendapat, bila Jokowi memenangi Pemilu Presiden 2014, maka karakternya dapat diuji dan dilihat dalam menghadapi kedua tantangan itu. 'Kalau tidak (membantu), 2019 masih ada orang untuk jadi presiden (dan punya waktu) 6 tahun untuk menyiapkan (diri menghadapi) bonus demografi,' papar dia.
'Kalau 2019 beliau (Jokowi) baru jadi, lalu baru ketahuan nih karakternya jelek misalnya, dan gagal, dewa pun sudah enggak sempat (turun tangan) untuk 2024 karena 2025 kita sudah langsung terima bonus demografi,' lanjut Basuki.
Basuki berpendapat, kalaupun Jokowi gagal memenangi Pemilu Presiden 2014, maka dia hampir pasti akan merajai Pemilu Presiden 2019. Menurut Basuki, nasib bangsa Indonesia ditentukan dalam 10 tahun ini. 'Kalau kita enggak mau menyiapkan itu dengan baik, negara akan bubar. Mimpi 2045 jadi bangsa besar, lupakan. Kuncinya sekarang, 10 tahun ini,' tekan dia.
Entities Related Keywords Authors Media Images 0
Belum ada komentar untuk "Ahok: Lebih Baik Jokowi Menang Pilpres Sekarang"
Post a Comment