Kabar Jokowi

Kabinet Jokowi Harus Steril dari Kaum Neolib - Okezone


JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sore nanti berencana memperkenalkan para calon menterinya ke publik sebelum dilantik secara resmi menjadi anggota kabinet pada Senin 27 Oktober 2014.


Namun, kini muncul kekhawatiran bahwa kabinet baru nanti tak steril dari kelompok neoliberal sehingga akan menyulitkan duet Jokowi-Jusuf Kalla mewujudkan cita-cita Trisakti agar Indonesia menjadi negara yang berdaulat secara politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya.


Kekhawatiran itu pula yang terlihat dari diskusi bertema Menagih Janji Semangat Trisakti dalam Kabinet Jokowi-JK di Cikini, Jakarta Pusat. Hadir sebagai pembicara dalam diskusi itu antara lain politikus Partai Golkar, M Misbakhun, Ketua DPP Partai Hanura, Erik Satrya Wardhana, serta pengamat Politik dari Nusantara Center, Yudhie Hartono.


Menurut Misbakhun, ada nama yang perlu dicermati karena disebut akan menjadi menteri. Yakni Kuntoro Mangkusubroto dan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.


Menurut Misbakhun, nama Kuntoro selalu beredar sebagai kandidat menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM). Namun, Kuntoro yang di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipercaya memimpin Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) itu diragukan bakal mampu membantu Jokowi mewujudkan Trisakti.


'Dari berbagai versi kabinet beredar, namanya (Kuntoro) selalu ada. Masalahnya, kalau bicara kedaulatan energi, cita-cita ideologi Trisakti, Jokowi di bidang energi, apakah bisa Kuntoro mewujudkannya? Apalagi tahun 2019, kontrak karya PT Freeport selesai. NKRI yang selama ini cuma dapat royalti satu persen, akan dapat berapa persen lagi?' ujar Misbakhun.



Selain itu, Misbakhun juga mengingatkan Jokowi bahwa Kuntoro bukanlah sosok yang berkeringat membantu presiden asal PDI Perjuangan itu memenangi pemilu presiden.


'Jokowi itu jelas dijadikan presiden oleh rakyat. Di mana mereka selama ini? Pak Kuntoro asyik tidur di UKP4. Ini yang harus diwaspadai bersama, jangan sampai orang yang menyalip di tikungan jadi menteri,' tegasnya.


Sedangkan untuk nama Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro yang juga disebut bakal masuk kabinet, Misbakhun menganggapnya bukan sosok yang moncer. Misbakhun menilai kiprah Bambang yang saat ini menjadi wakil menteri keuangan tidak pernah berhasil mendongkrak penerimaan negara dari sektor pajak dan memilih mengobral surat utang.


Misbakhun mengatakan, selama 10 tahun pemerintahan SBY, utang Indonesia naik Rp1.500 triliun. Padahal, sejak merdeka sampai 2004, utang negara hanya Rp1.100 triliun. Sekarang utang negara sudah Rp 2600-an triliun.


'Kalau pajak tetap tak bisa dinaikkan, surat utang dikeluarkan. Lalu Revolusi Mentalnya di mana?' ujar Misbakhun.


Karenanya ia berharap Jokowi bisa selektif dan memastikan kabinet mendatang steril dadi kelompok neoliberal. 'Mudah-mudahan pesan ini sampai ke Pak Jokowi, supaya teguh dan tegar menyusun keinginannya membangun kabinet Trisakti, yang bebas kepentingan asing dan teguh menjalankan ekonomi Trisakti yang diperjuangkannya,' tegasnya.


Hal senada juga disampaikan Erik Satrya Wardhana dari Hanura. Menurutnya, Jokowi harus memastikan para pembantunya di kabinet memiliki Ideologi Trisakti. 'Saya apresiasi Pak Jokowi yang berusaha menjaga penyusunan kabinet bersih dari korupsi. Tapi bersih korupsi tak cukup, bersih ideologi tak terpisahkan dari bersih ideologi,' kata Erik.


Dia memberi contoh adanya ekonom bermazab neoliberal yang menekankan bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) nasional harus tunduk kepada mekanisme pasar. Erik mengingatkan bahwa ketika harga BBM tunduk pada mekanisme pasar maka subsidi akan dihentikan sehingga muncul dampak sosial lantaran masyarakat akan kesulitan secara ekonomi.


Dia memberi contoh lain bagaimana agen-agen neoliberalisme di Indonesia selalu menjelek-jelekkan adanya subsidi negara. Sebab subsidi hanya dilihat sebagai cost, bukan sebagai koreksi dari kegagalan pasar yang tak pernah sempurna.


Karenanya Erik mengingatkan bahwa kabinet yang tak steril dari neolib justru jauh lebih bahaya daripada korupsi. 'Secara substansial, kabinet yang tak bersih ideologi, yang di dalamnya ada orang yang menyimpang dari konstitusi kita, sudah pasti akan menimbulkan potensi kerugian negara baik secara sosial dan finansial negara,' ulasnya.


Sedangkan pengamat politik Yudhie Hartono, mengingatkan adanya kelompok yang sering menumpang di saat-saat akhir tanpa harus berkeringat. 'Mereka meminjam tenaga orang lain, dan membeli di saat akhir dan jadi pemenang,' katanya.


Lebih lanjut Yudhie menyinggung slogan 'Jokowi adalah Kita' dan 'Revolusi Mental' yang digembar-gemborkan di pemilu presiden lalu. Yudhi menganggap slogan 'Jokowi adalah Kita' memiliki makna bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu merupakan harapan bagi orang kebanyakan, bukan elite politik.


'Yang menjadi modalnya Jokowi adalah mental revolusioner. Seharusnya nama yang muncul (sebagai menteri) adalah orang seperti dirinya itu,' ujarnya lagi.


(ful)


Entities Related Keywords Authors Media Images 0
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kabinet Jokowi Harus Steril dari Kaum Neolib - Okezone dengan judul Kabinet Jokowi Harus Steril dari Kaum Neolib - Okezone. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://kabarjokowi.blogspot.com/2014/10/kabinet-jokowi-harus-steril-dari-kaum.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: _ - Saturday, October 25, 2014

Belum ada komentar untuk "Kabinet Jokowi Harus Steril dari Kaum Neolib - Okezone"

Post a Comment