Kamis, 05 Juni 2014 | 11:17 WIB
KABARJOKOWI.BLOGSPOT.COM, Jakarta - Calon presiden dari poros koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, tampak bersikap kaku saat menghadiri deklarasi kampanye damai dan berintegritas di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa malam, 3 Juni 2014. Berdiri di antara Prabowo Subianto, Hatta Rajasa, dan calon wakilnya, Muhammad Jusuf Kalla, Jokowi memasang raut muka tegang dan sikap tubuh sempurna.Kekakuan itu rupanya bukan tanpa alasan. Tim sukses Jokowi-JK, Andi Widjajanto, mengatakan Jokowi bersikap keras untuk menyatakan perlawanannya terhadap kampanye hitam yang terus mendera pasangan ini. 'Saya tidak terbiasa basa-basi untuk urusan sepenting pemilu damai dan bermartabat,' kata Andi kepada Tempo, Kamis, 5 Juni 2014, menirukan pernyataan Jokowi kepada tim.Pasangan Jkowi-JK terus mendapat serangan kampanye hitam yang diduga dilancarkan pendukung pasangan lawan. Sekretaris tim sukses Jokowi-JK, Andi Wijayanto, mengatakan bahasa tubuh Jokowi yang terlihat keras saat deklarasi kampanye damai berkaitan dengan kampanye hitam itu. 'Yang menyebarkan kampanye hitam itu mampu bersandiwara, bermanis muka untuk pemilu bermartabat,' tutur Andi.Sejak awal Mei lalu, tabloid Obor Rakyat setebal 16 halaman beredar di pesantren-pesantren dan masjid di penjuru Pulau Jawa. Tabloid itu, di antaranya, menuduh Jokowi sebagai keturunan Cina dan ingin melakukan deislamisasi. (Baca: Ahok: Kampanye Hitam Tim Prabowo Blunder)Tak hanya tabloid, jauh sebelum itu, selebaran dan pesan berantai tentang Jokowi beragama non-Iislam, Jokowi memiliki nama Herbertus, dan Jokowi meninggal beredar melalui media sosial. Tim sukses Jokowi-JK dari Partai Kebangkitan Bangsa, Marwan Ja'far, mengatakan pesan-pesan serupa juga menyebar ke pesantren-pesantren melalui pesan pendek berantai. 'Pesan itu sudah cukup lama beredar,' katanya. (Baca: Manipulasi Video Jokowi 'I don't think about that')Tim kuasa hukum Jokowi-JK lantas melaporkan tindakan kampanye hitam ke Badan Pengawas Pemilu, kemarin. Tim juga melaporkan redaksi Obor Rakyat ke Mabes Polri. Sirra Prayuna, anggota tim kuasa hukum Jokowi-JK, mengatakan konten di dalam Obor Rakyat lebih banyak mengandung kebohongan dan penistaan. (Baca: Jokowi: Jangan Remehkan Saya)'Dampak dari konten yang menistakan itu adalah terdegradasinya persepsi masyarakat terhadap posisi Jokowi sebagai calon presiden,' kata putra tokoh senior PDIP, Theo Sjafei, ini. Tim juga khawatir jika persebaran tabloid ini akan memicu keresahan yang berujung konflik horizontal di daerah-daerah berbasis massa Islam (Baca: Pengamat: Kampanye Hitam terhadap Jokowi Membodohi)
KARTIKA CANDRA Berita Terpopuler: Gelar 'Revolusi Wangi' Trio Lestari tanpa Jokowi Scout Willis Unggah Foto Topless Gadis Bali KunoSistem Cerdas ITB Urai Kemacetan Panjang Ponsel Android Nokia XL Harga Promo di ICS 2014Tertangkap Kamera, Harimau Jawa Belum Punah? Entities Related Keywords Authors Media Images 0
Belum ada komentar untuk "Mengapa Jokowi Kaku di Depan Prabowo?"
Post a Comment