TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat kritik tajam karena mempromosikan Indonesia dan selalu meminta investasi dari pihak asing untuk masuk ke dalam negeri ketika menjalani lawatan luar negeri pada pekan lalu.
Di hadapan para peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LI dan LII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jokowi menjawab kritik tersebut.
Jokowi mengaku belajar dari negara Tiongkok. Di negara yang dulunya komunis dan sangat tertutup dengan negara lain tersebut, Tiongkok membuka lebar keran investasi. Hasilnya, Tiongkok mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, yakni 11-12 persen.
'Saya bertanya saat ketemu dengan wakil PKC, Partai Komunis China. Pada saat mereka membuka negaranya besar-besaran untuk investasi asing, apakah mereka tidak takut penguasaan ekonomi dikuasai pihak asing? Ini masalah ideologi loh,' kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/11/2014).
'Jawabannya saat itu, tidak sama sekali tebersit di otak mereka (Partai Komunis China) bahwa investasi menguasai perekonomiannya karena barang-barangnya ada di negara mereka,' ucap Jokowi mengutip jawaban perwakilan dari PKC.
Jokowi mengatakan bahwa ia diberikan contoh mengenai pembangunan jalan dan pembangunan pelabuhan yang tidak akan mungkin dibawa lari setelah selesai dibangun. Oleh karena itu, Jokowi memastikan bahwa investasi pihak asing di sektor infrastruktur akan selalu positif bagi kemajuan negara. (Baca juga: Pidato Jokowi Dihina Orang Indonesia tapi Dipuji Warga Asing)
'Pola pikir seperti itu yang harus saya berikan sebagai pengertian. Ini masalah luar biasa, investasi masuk semua ke mereka, dan dalam waktu singkat semua bisa dikerjasamakan,' imbuh Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebutkan strategi Tiongkok dalam memadukan investasi dengan badan usaha milik negara (BUMN).'Jadi, sekarang soal masalah cara pikirnya itu,' kata Jokowi. (Baca juga: Presentasi Jokowi Amat Sederhana, Tapi Kenapa Dipuji Pengamat Asing?)
Sebelumnya, Jokowi menghadiri sejumlah forum internasional, yakni KTT APEC, KTT ASEAN, dan G-20. Di semua forum internasional itu, Jokowi secara lugas mempromosikan Indonesia dan mengundang pihak luar untuk menanamkan investasi di dalam negeri.Cara lugas Jokowi ini yang dikritik oleh sebagian kalangan karena dianggap 'menjual' negara sendiri ke tangan asing. (Sabrina Asril)
Entities Related Keywords Authors Media Images 0
Belum ada komentar untuk "Dikritik Menjual Negara ke Asing, Jokowi Beri Contoh Tiongkok - Tribunnews"
Post a Comment