Kabar Jokowi

Jokowi Tak Perlu Malu Akui "Kartu Sakti" Lanjutan Program SBY - KOMPAS.com


henry lopulalan Presiden Joko Widodo di dampingi oleh Ibu Negara Iriana peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014). Peluncuran kartu yang di hadiri oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani,Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dan menteri Kabinet Kerja lainya tersebut sebagai pemenuhan janji Jokowi semasa kampanye dulu. (Warta Kota/Henry Lopulalan)


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, Presiden Joko Widodo seharusnya tak malu mengakui bahwa tiga kartu sakti yang diluncurkannya, yakni Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera merupakan kelanjutan dari program-program pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. 'Ini hal yang sangat positif bila Jokowi ternyata mau melanjutkan program SBY dan Jokowi tidak perlu malu mengakuinya karena program ini memang bagus untuk rakyat,' kata Hendri kepada Kompas.com, Minggu (9/10/2014). Hendri menjelaskan, Jokowi terkesan mewacanakan bahwa program ini adalah sesuatu yang baru. Hal ini, kata dia, akan menyulitkan pemerintah. Menurut dia, dari pernyataan sejumlah menteri, program kartu sakti Jokowi tak terlepas dari program pemerintahan sebelunya. 'Kalau mengacu pada pernyataan beberapa menteri nya ini memang kelanjutan program SBY. Waktu peluncurannya pun mirip saat SBY meluncurkan program ini, jelang pengurangan subsidi BBM diluncurkan,' ujar Hendri. Dia mencontohkan, peluncuran kartu-kartu ini menimbulkan polemik karena Jokowi tak berkonsultasi dengan DPR terlebih dulu. Menurut Hendri, jika program ini memang kelanjutan dari program SBY, maka tak perlu konsultasi dengan DPR. 'Bila melanjutkan program SBY, mestinya program ini ada di ranah yang aman-aman saja lah,' ujar Hendri.Hal lainnya, lanjut dia, Jokowi juga tidak perlu pusing dengan masalah anggaran untuk ketiga program tersebut. Jika meneruskan program lama, maka anggaran dapat diambil secara legal dari APBN yang sudah dianggarkan. Dengan demikian, menurut dia, tidak perlu ada pertanyaan dan perdebatan dari berbagai pihak mengenai dari mana dana untuk membiayai program kartu sakti itu berasal.'Harusnya sejak awal terbuka saja sehingga tidak banyak perdebatan seperti saat ini,' ujar Hendri. 'Banyak hal terkait komunikasi politik yang harus dibenahi Jokowi. Termasuk pemilihan satu pesan kunci untuk meminimalisir kebingungan publik,' kata Hendri.Sebelumnya, sumber dana pengadaan tiga kartu yang diluncurkan Jokowi dipertanyakan Dewan. Pemerintah menyebut dana pengadaan berasal dari CSR Badan Usaha Milik Negara (BUMN).


Entities Related Keywords Authors Media Images 0
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Jokowi Tak Perlu Malu Akui "Kartu Sakti" Lanjutan Program SBY - KOMPAS.com dengan judul Jokowi Tak Perlu Malu Akui "Kartu Sakti" Lanjutan Program SBY - KOMPAS.com. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://kabarjokowi.blogspot.com/2014/11/jokowi-tak-perlu-malu-akui-sakti.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: _ - Sunday, November 9, 2014

Belum ada komentar untuk "Jokowi Tak Perlu Malu Akui "Kartu Sakti" Lanjutan Program SBY - KOMPAS.com"

Post a Comment